Mengulas Sejarah dari Parade Emas Firaun
Mengulas Sejarah dari Parade Emas Firaun – Firaun Golden Ambalan merupakan kegiatan yang diselenggarakan di Kairo, Mesir pada 3 April 2021, di mana 2 puluh 2 mumi kepunyaan Raja serta Istri raja dari Kerajaan Terkini dari Mesir Kuno dipindahkan dari Museum Mesir ke Museum Nasional Peradaban Mesir di Fustat. – cairoportal.com
Mengulas Sejarah dari Parade Emas Firaun
Kerangka Belakang
2 puluh 2 mumi yang dipindahkan ditemui di 2 posisi, Royal Cache di Deir el- Bahari serta kuburan Amenhotep II, tiap- tiap pada tahun 1881 serta 1898. Semenjak temuan mereka, mereka sudah dipindahkan sebagian kali, sampai kesimpulannya ditempatkan di Museum Mesir di Tahrir Square.
Baca Juga : Pentingnya Keberadaan Sungai Nil Bagi Mesir
Sepanjang bertahun- tahun, sebab terus menjadi banyaknya temuan arkeologi, Museum Mesir mulai kehabisan kemampuannya buat seluruhnya membuktikan artefak yang ditempatkan di dalamnya, yang mendesak penguasa buat merancang museum terkini tercantum Museum Besar Mesir.
serta Museum Nasional Peradaban Mesir (NMEC). Menjelang kegiatan itu, penguasa mulai merenovasi Tahrir Square dengan menata Obelisk cacat dari Tanis yang dibentuk oleh Raja Ramses II di tengah alun- alun, dikelilingi oleh 4 Sphinx yang dibawa dari Kuil Karnak di Luxor, di Tidak hanya profesi pencerahan yang dicoba di gedung- gedung yang mengarah ke alun- alun.
DB320
Kuburan TT320( tadinya diucap selaku DB320), ataupun diketahui selaku Royal Cache, merupakan suatu kuburan Mesir Kuno yang terdapat di sisi Deir el- Bahri, di Nekropolis Theban, di melintas kota modern Luxor. Ini bermuatan tempat peristirahatan terakhir Pemimpin Besar Amun Pinedjem II, istrinya Nesikhons, serta badan keluarga dekat yang lain, di sisi koleksi luar lazim sisa- sisa mumi serta perlengkapan penguburan lebih dari 50 raja, istri raja, serta badan Kerajaan Terkini yang lain. bayaran, sebab setelah itu dipakai selaku cache buat mumi kerajaan sepanjang Bangsa kedua puluh satu.
Penggunaan
Kuburan itu diperkirakan pada awal mulanya ialah tempat peristirahatan terakhir Pemimpin Besar Amun Pinedjem II, istrinya Nesikhons, serta badan keluarga dekat yang lain. Pinudjem II tewas dekat tahun 969 SM, pada era kemunduran kerajaan Mesir, di mana mumi dari bangsa tadinya rentan kepada perampokan makam. Sepanjang rezim Ramses IX, beliau mempunyai regu yang pergi serta mengecek kuburan firaun. Bila dikenal kalau koreksi kuburan ataupun mumi dibutuhkan, pengaturan hendak terbuat buat membuat koreksi yang dibutuhkan. Kuburan yang ditilik ditemui tidak terharu pada durasi itu.
Sepanjang Herihor rezim s, tetapi, sebagian kuburan serta mumi yang ditemui menginginkan apa yang mereka ucap memperbaharui tempat penguburan. Kuburan Ramses I, Seti I, serta Ramses II membutuhkan” pembaruan” sehabis perampasan, serta ini menimbulkan mumi kerajaan dipindahkan ke kuburan ini buat mencegah mereka, dengan tiap- tiap boks mati diserahkan map yang melaporkan bila mereka dipindahkan serta di mana mereka dikuburkan kembali; sebagian mumi sudah dipindahkan sebagian kali saat sebelum ditempatkan di mari.
Awal mulanya dipercayai kalau kuburan ini awal mulanya kepunyaan seseorang istri raja Bangsa Kedelapan Simpati yang ditemui tertanam di mari. Tetapi, mumi ditaruh di mari di Bangsa Kedua Puluh Satu serta istri raja Bangsa Kedelapan Simpati ditemui di ataupun di dekat pintu masuk kuburan, membuktikan kalau ia ditempatkan di dalamnya terakhir, yang hendak membuktikan kalau ini bukan makamnya. Bila ini merupakan makamnya, ia hendak ditempatkan di akhir, ataupun balik, dari kuburan. Kala mumi terakhir ditempatkan di TT320, kelihatannya lubang itu dengan cara natural tertutup pasir serta mungkin puing- puing lain semacam batu, alhasil susah ditemui.
Acara
Buat dibawa, mumi ditempatkan dalam media dengan suasana nitrogen. Container dibawa dengan alat transportasi yang dilengkapi dengan riasan bersumber pada kapal penguburan Mesir. Ambalan diawali pada jam 18. 30 durasi setempat. Ini tercantum konser oleh United Philharmonic Orchestra yang dipandu oleh ahli Mesir Nader Abbassi, serta disusun oleh artis Mesir Hisham Nazih. Konser itu tercantum lantunan dalam bahasa Mesir Kuno yang dinyanyikan oleh sopran Mesir Amira Selim.
Baca Juga : Ekonomi Yang Membentang Di Tambang Kobalt Kongo
Melirik lagu yang dibawakannya,” A Reverence for Isis”, didapat dari prasasti di bilik kuil Deir el- Shelwit di Luxor. Melirik lain yang dipakai berawal dari Buku Orang Mati serta Bacaan Limas. 2 lagu lagi dalam bahasa Arab Klasik danBahasa Arab Mesir masing- masing dibawakan oleh Reham Abdel Juri serta Nesma Mahgoub.
Sebagian rekaman diperlihatkan sepanjang karnaval, tercantum salah satu bintang film serta aktris Mesir di banyak web arkeologi Mesir Kuno, dan film bintang film Mesir Khaled El Nabawy mendatangi banyak web di dekat Mesir yang sudah dipugar dalam sebagian tahun terakhir. Sepanjang karnaval, jalur mengarah ataupun dekat 2 museum ditutup serta dilindungi kencang.
Di pintu NMEC, Kepala negara Mesir Abdel Fattah el- Sisi menyambut arak- arakan, yang disambut dengan segan 21 senjata oleh Centeng Republik. Sepanjang pemindahan, layar dipasang di sejauh bagian arah buat membatasi pemikiran ke wilayah yang lebih miskin.
Mumi dipindahkan
Gerbong beranjak dalam antrean berantai rezim mereka:
- Raja Seqenenre Tao
- Istri raja Ahmose- Nefertari
- Raja Amenhotep I
- Istri raja Meritamun
- Raja Thutmose I
- Raja Thutmose II
- Istri raja Hatshepsut
- Raja Thutmose III
- Raja Amenhotep II
- Raja Thutmose IV
- Raja Amenhotep III
- Istri raja Tiye
- Raja Seti I
- Raja Ramses II
- Raja Merenptah
- Raja Seti II
- Raja Siptah
- Raja Ramses III
- Raja Ramses IV
- Raja Ramses V
- Raja Ramses VI
- Raja Ramses IX